Lompat ke isi utama

Berita

PENGAWASAN PARTISIPATIF ALA BAWASLU BISA DITERAPKAN DALAM PILKADES 2026

Kepala Bakesbangpol dan jajaran Bawaslu Wonosobo berfoto bersama dengan peserta Pendidikan Demokrasi Kerakyatan di Leksono (14/10/2025)

WONOSOBO – Dalam rangka memperkuat kesadaran politik dan partisipasi masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Desa tahun depan, Bawaslu Kabupaten Wonosobo berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar kegiatan Pendidikan Demokrasi Kerakyatan di Aula PWRI Leksono, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari tiga kecamatan, yaitu Leksono, Sukoharjo, dan Watumalang.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Bawaslu Wonosobo, Sarwanto Priadhi, yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga nilai demokrasi.

“Proses demokrasi berupa Pemilu dan Pemilihan 2024 di Kabupaten Wonosobo telah berjalan dengan lancar, aman, dan demokratis.  Pada tahun 2026, akan diselenggarakan Pilkades di 166 desa se Kabupaten Wonosobo. Terkait hal itu, saya mengajak semua komponen di desa saling bekerjasama menciptakan suasana kondusif agar Pilkades bisa lancar," ujar Sarwanto.

Sarwanto juga menegaskan bahwa Bawaslu tidak memiliki kewenangan mengawasi Pilkades tapi Bawaslu membuka diri untuk membantu Pilkades, diantaranya melalui Pendidikan Demokrasi Kerakyatan dan pengembangan Pengawasan Partisipatif. 

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Wonosobo, Agus Kristiono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi antara lembaga penyelenggara pemilu dan pemerintah daerah.

“Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata untuk menumbuhkan kesadaran politik masyarakat agar lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam menentukan pilihan,” tutur Agus.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Anggota Bawaslu Wonosobo, Dhyan Kartika Wulandari dan Ariantono. Dalam paparannya, Dhyan menegaskan pentingnya pengawasan partisipatif dalam setiap proses demokrasi.

“Masyarakat bukan hanya objek, tetapi juga subjek pengawasan. Dengan memahami nilai demokrasi, masyarakat dapat ikut menjaga proses pemilihan agar tetap bersih,” ungkap Dhyan.

Sementara itu, Ariantono menambahkan bahwa pendidikan demokrasi seperti ini menjadi bekal penting menjelang pelaksanaan pilkades tahun depan.

“Pemilihan kepala desa adalah pesta demokrasi di tingkat lokal. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat mampu memilih pemimpin yang amanah dan menjaga kondusivitas di wilayahnya,” jelasnya.

Acara berlangsung interaktif. Banyak kepala desa yang antusias bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan demokrasi di tingkat desa. Suasana hangat dan penuh semangat menunjukkan bahwa masyarakat mulai aktif terlibat dalam proses penguatan nilai-nilai demokrasi.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan iklim politik yang sehat, partisipatif, dan berintegritas di Kabupaten Wonosobo.

Penulis : Humas Bawaslu