Lompat ke isi utama

Berita

Melongok Desa Anti Politik Uang di Wonosobo

Melongok Desa Anti Politik Uang di Wonosobo

Desa yang terletak  jauh dari pusat keramaian kota, tidak menghalangi semangat warganya untuk ikut berperan dalam pengawasan pemilu, menciptakan pemilu yang bersih dan bermartabat. Hal inilah yang telah dilakukan oleh warga Desa Pesedongan, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, desa ini berada 11 KM dari pusat Kecamatan Kaliwiro.

Semangat warga dalam menciptakan pemilu bersih dan bermartabat dalam pemilu tahun 2019 tidaklah kalah dengan masyarakat yang berada di perkotaan. Bahkan bisa dikatakan desa yang berbetasan dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara ini, menjadi percontohan Desa Anti Politik Uang di Kabupaten Wonosobo.

Sabtu, 23 Maret 2019 tepatnya pada pukul 08.00 WIB, Rombongan dipimpin Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid dan Anggota Danil Arviyan berangkat menuju Desa Pesodongan untuk mengikuti gelaran acara Deklarasi Kampung Anti Politik Uang. Menariknya, acara digelar atas inisiatif warga untuk dapat menciptakan pemilu yang bersih dan damai.

Perjalanan menempuh waktu sekitar 2 jam  dari Kantor Bawaslu, dengan kondisi medan yang ekstrim karena banyak jalan rusak. Namun, Kondisi wilayahnya yang masih asri diwarnai persawahan dan perbukitan hijau membuat perjalanan itu menjadi tidak membosankan.

Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan mulai memasuki wilayah Desa Pesodongan, spanduk selamat datang yang bertuliskan “Selamat Datang Di Desa Anti Politik Uang” menyambut kami di gerbang masuk desa.  Ketika memasuki lebih dalam lagi, kami dapat melihat bahwa ternyata Pos Kampling di setiap RW, dijadikan pula sebagai Pos Pengawasan Pemilu, yang menjadikan, unsur Kampung Anti Politik Uang  di desa ini sangat terasa.

Dusun Majaina menjadi lokasi pemberhentian kami. Tepatnya di lapangan dusun ini akan digelar acara Deklarasi Anti Politik Uang. Antusias warga sangat meriah untuk mengikuti kegiatan ini, dari kalangan muda sampai orang tua semua berkumpul  menyambut  rombongan dari Bawaslu serta tamu undangan. Dengan kompak memakai pakaian berwarna putih yang menunjukkan bahwa gelaran acara ini tidaklah sembarangan. Namun, telah dipersiapkan dan terkonsep dengan matang.

Selain itu, Di setiap pintu rumah warga juga sudah tertempel stiker keluarga anti politik uang. hal ini menunjukkan tekad warga untuk menjadikan pemilu tahun 2019 bersih dan bermartabat sangatlah nyata, tak heran jika warga di desa ini berani mendeklarasikan diri menjadi Desa Anti Politik Uang.

Kepala Desa Pesodongan Suratno menyampaikan, antusias warga akan adanya kegiatan ini sangatlah tinggi. “Kami siapkan acara hari ini bersama warga, kami buat Pos Kampling sebagai pos pengawasan pemilu,” ungkapnya.

Selanjutnya, rombongan dari Bawaslu beserta seluruh tamu undangan bersama-sama dengan warga berjalan menuju lokasi acara, dimana di lokasi, sudah disambut dengan hiburan kesenian kuda kepang dan tari barong.

Kentongan menjadi simbol dalam deklarasi ini, semua warga terlibat dengan membawa kentongan, berjalan mengelilingi lapangan sembari membunyikannya. Sesampainya depan pangggung, kemudian dilanjutkan  dengan pembacaan Teks Deklarasi Anti Politik Uang yang dipimpin oleh Kepala Desa Pesodongan.

Suratno menyatakan, bahwa kesadaran warganya tinggi dalam berpolitik, selama ini proses politik di desanya bersih dari praktik politik uang.

“Kami bersama warga, bekerjasama dengan Bawaslu Kabupaten Wonosobo untuk menjaga kampung ini dari praktik politik uang”. Katanya.

Selain itu, setelah pembacaan teks Deklarasi Pemilu Damai, dilakukan juga penandatanganan sebagai bukti  bahwa semua tokoh dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut benar-benar berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih dan bermartabat.

Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid menyatakan bahwa adanya Deklarasi ini dapat menjadi contoh kepada desa-desa yang lain. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, bisa menjalar ke desa tetangga, yang kemudian menjalar lagi ke desa yang lain.

“Sehingga desa- desa di Kabupaten Wonosobo semuanya berani menolak praktik Politik Uang,” Tegasnya. (Zuhad)