Lompat ke isi utama

Berita

PERAN PEREMPUAN MINIM DI RUANG PUBLIK

PERAN PEREMPUAN MINIM DI RUANG PUBLIK

Wonosobo - Pemilu 2019 telah berlalu, menjadi perbicangan bagi para tokoh-tokoh terutama tokoh organisasi masa berbasis perempuan, mengingat dalam penyelenggaraan pemilu tersebut partisipasi perempuan cukup tinggi dikabupaten Wonosobo baik dari pemilih perempuan maupun peserta Pemilu yang mendaftarkan dirinya menjadi peserta legislative.

Hasil Pemilu menunjukan keterwakilan perempuan masih kurang, jika meninjau dari jumlah perempuan yang hanya 2% dari jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten Wonosobo. Dyah Retno Sulistiyowati Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo dalam Webinar Pojok Pengawasan Bawaslu Kabupaten Wonosobo menyampaikan, peran perempuan lebih banyak sebagai tenaga managerial, secara keseluruhan dengan profesi-profesi lainnya di Wonosobo hanya mencapai 48% dan menduduki peringkat ke 35 Provinsi Jawa Tengah.

“Perempuan memiliki potensi untuk mengembangkan organisasi sekaligus mampu berperan ganda” Tegas perempuan yang juga aktif sebagai Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW).

Dyah

 

Menuju Pemilu 2024 peran perempuan harus lebih optimal, tidak hanya menduduki profesi tertentu namun bisa lebih pada profesi-profesi di bidang pemerintahan, penyelanggara pemilu maupun keterlibatannya dalam berpolitik. Terlebih bagi perempuan yang mencapai pendidikan-pendidikan formal dan non formal tentu sangatlah mampu untuk berperan dalam organisasi, Lembaga professional dan lainnya.

Beberapa Undang-Undang mengatur tentang keterwakilan Perempuan hingga 30% keterwakilan. Negara sangat jelas mengatur afirmasi Perempuan dalam ruang publik. Eko Fifin Haryanti selaku Anggota Bawaslu Wonosobo menyampaikan dalam webinar ”inklufitas Pemilu melalui afirmasi perempuan perlu dorongan dari Masyarakat”. Pemilu 2019 khususnya bagi penyelenggara Pemilu yakni Bawaslu pada setruktur lembaga tingkat Kabupaten afirmasi perempuan mecapai 20%, Kecamatan 11% dan tingkat Desa/Kelurahan 23%.

“Upaya Bawaslu memperluas daya jangkau keterlibatan perempuan dalam Penyelenggaran Pemilu tidak akan mencapai idealnya tanpa kesadaran masyarakat” imbuhnya.

Eko Fifin

 

Lebih dari 201.200 usia produktif perempuan menjadi konsenhtrasi dan PR bersama bagi warga Wonosobo khususnya dalam peningkatan keterwakilan di berbagai jenis profesi. Partisipasi perempuan pada Pemilu mendatang perempuan lebih aktif berperan sebagai penyelenggara maupun peserta. Hal tersebut menjadikan dasar webinar Pojok Pengawasan Bawaslu Wonosoboo melalui tema Peran Perempuan dalam Demokrasi Menuju Pemilu 2024. (22/03)

“dalam mencapai tujuan ideal peranan perempuan, baik dorongan untuk menjadi pengawas secara struktural maupun relawan atau pengawas partisipatif telah kami upayakan melalui sosialisasi-sosialisasi dari tahun 2019 hingga tahun ini” Imbuh Sumali dalam sambutan Webinar.

(Yudi/Humas Bawaslu Wonosobo)