Lompat ke isi utama

Agenda

PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI IMPLEMENTASI NATION AND CHARACTER BUILDING

PENDIDIKAN DEMOKRASI

SEBAGAI IMPLEMENTASI NATION AND CHARACTER BUILDING

Oleh : Sarwanto Priadhi

 

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. Kalimat itu merupakan potongan pernyataan pejuang politik anti-apartheid dan pemenang hadiah Nobel tahun 1993, Nelson Mandela.  Pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan itu bermakna bahwa pendidikan merupakan faktor penting untuk membuat perubahan besar di dunia. 

Pernyataan itu bukanlah slogan kosong, melainkan cerminan dari keyakinan mendalam akan kekuatan transformatif pendidikan dalam membentuk masyarakat yang adil, inklusif, dan bermartabat. Melalui pengalaman hidupnya yang panjang, mulai dari masa-masa penindasan apartheid hingga menjadi presiden Afrika Selatan, Mandela menunjukkan bahwa pendidikan mampu membebaskan manusia dari kebodohan, membangun kesadaran kolektif, dan menjadi fondasi penting bagi perdamaian serta pembangunan bangsa.

Sementara itu, di dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah  "Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Adanya pendidikan nasional dapat menjadikan setiap warga negara Indonesia sebagai pribadi yang tidak hanya berwawasan luas namun juga memiliki sikap yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. “   

Mengingat pentingnya pendidikan maka sistem pendidikan kita mestinya tidak terjebak hanya pada aspek penguasaan sain dan teknologi saja, tetapi juga nation and character building atau pembangunan jiwa bangsa. Nation and character building itu digagas oleh Bung Karno. Gagasan Bung Karno itu mendobrak realitas Imperialisme dan Kolonialisme dan membentuk tatanan baru bangsa Indonesia. Pemikiran politik Sukarno tentang nation and character building itu merupakan hasil konstruksi sosial yang berlangsung secara dialektis antara dalam membentuk realitas baru bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang mandiri dan berdikari.

Mendasarkan pada pemikiran tersebut maka nation and character building itu dapat dilakukan melalui pendidikan demokrasi, terutama bagi kelompok anak muda Indonesia. Pendidikan demokrasi ini dapat membantu masyarakat berpikir kritis. Melalui pemikiran yang demokratis tersebut masyarakat dapat aktif berpartisipasi membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik. 

Pendidikan demokrasi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan landasan untuk membentuk masyarakat yang demokratis. Melalui pendidikan demokrasi, individu akan memahami nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan berpendapat, keadilan, prinsip kesetaraan, dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan publik. 

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa pendidikan demokrasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara :

  1. Membentuk kesadaran demokratis : Pendidikan demokrasi membantu masyarakat memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi serta hak dan kewajibannya sebagai warga negara. 

  2. Memperkuat partisipasi aktif : Melalui pendidikan demokrasi, masyarakat diajarkan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik dan sosial. Mereka diajarkan pentingnya memberikan suara dalam pemilihan umum, memberikan masukan dalam proses pengambilan keputusan publik, dan ikut serta dalam organisasi sosial yang dapat mempengaruhi perubahan positif dalam masyarakat.

  3. Mengembangkan pemikiran kritis : Pendidikan demokrasi membantu masyarakat mengembangkan pemikiran kritis dan analitis. Mereka diajarkan untuk menyaring informasi, mempertanyakan otoritas, dan mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan, bukan emosi atau sentimentilitas belaka. 

  4. Menghormati kebebasan berpendapat : Pendidikan demokrasi mengajarkan pentingnya menghormati kebebasan berpendapat dan toleransi terhadap pendapat orang lain. Pendidikan demokrasi juga membantu menghilangkan prasangka dan diskriminasi yang dapat mengancam keberagaman sosial.

  5. Mempertahankan sistem demokrasi: Pendidikan demokrasi juga berperan dalam mempertahankan kesinambungan sistem demokrasi itu sendiri. Melalui pendidikan demokrasi, generasi muda akan menginternalisasi nilai-nilai demokrasi dan menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan berkomitmen pada prinsip-prinsip demokrasi.

Mengingat pentingnya pendidikan demokrasi untuk masyarakat maka hal ini menjadi tantangan baru bagi penyelenggara pemilu, khususnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Seperti pernah saya sampaikan bahwa Bawaslu itu tidak sekadar menjadi pengawas pemilu, tapi yang terpenting adalah menjadi pengawal demokrasi karena pemilu hanyalah subsistem dari sistem demokrasi.  Oleh sebab itu, semakin intensif dan efektif pendidikan demokrasi diselenggarakan maka masyarakat akan semakin cerdas, arif dan bijaksana dalam mengimplementasikan keterlibatannya memajukan bangsa dan negara sehingga perubahan-perubahan penting akan terjadi seiring dengan dinamika kemajuan dunia.

Agenda